MANGROVEMAGZ. Lokasi kegiatan rehabilitasi penanaman mangrove yang sering dilakukan di Indonesia, pada umumnya terbagi menjadi dua, yaitu di hamparan dan pematang tambak. Berikut ini, adalah kekurangan dan kelebihan menanam mangrove di pematang tambak.
Kekurangan menanam mangrove di pematang tambak, yaitu:
1. Susah Menghitung Luasan Area Penanaman
Dari sisi penghitungan luasan area penanaman, maka akan sulit dihitung bahkan tidak akan terdeteksi dengan baik apabila program pemantauannya (monitoring dan evaluasinya) menggunakan citra satelit.
Terlebih lagi, apabila target kegiatan penanamannya adalah luasan, maka hal ini akan menjadi sangat sulit untuk dihitung, mengingat kegiatan penanamannya dilakukan di area pematangnya saja. Kesulitan ini terjadi karena luasan pematang yang tersedia tidak akan sama antara satu tambak dengan tambak lainnya.
2. Fungsi Ekosistem Tidak Berjalan Optimal
Dari sisi fungsi fisik dan biologis mangrove sebagai sebuah ekosistem, maka tidak akan dapat berjalan dengan optimal karena mangrove akan tumbuh secara terkotak-kotak di sekitar tambak. Hal ini mengakibatkan zonasi alaminya terganggu.
3. Masalah Kepemilikan dan Alih Fungsi Lahan
Kaitannya dengan status kepemilikan lahan. Apabila kepemilikan lahannya adalah milik pribadi, maka tidak ada jaminan bahwa di masa depan, pemilik lahan tidak mengkonversi atau mengalihfungsikan lagi lahan penanamannya. Hal ini berbahaya, terlebih lagi apabila skema penanaman mangrove yang dilakukan merupakan program pemerintah yang mengharuskan program pemantauan jangka panjang.
4. Kesalahan Pemilihan Jenis
Jika yang ditanam adalah jenis Rhizophora (Bakau), maka akan melubangi pematang tambak, sehingga ikan atau udang yang terdapat di dalamnya dapat ke luar dari tambak satu menuju ke tambak lainnya. Hal ini menjadi masalah, apabila kepemilikan tambaknya berbeda. Di beberapa lokasi di Pantai Utara Jawa, hal ini diatasi dengan cara menanam menggunakan jenis Avicennia (Api-api) yang akarnya lebih rapat, sehingga tidak melubangi pematang tambak.
5. Keracunan Tanin
Keberadaan mangrove yang ditanam di pematang tambak dapat menjadi berbahaya, mengingat zat tanin yang terkandung di mangrove yang ke luar ke tambak dan tergenang (karena sirkulasi airnya tertutup), akan dapat meracuni ikan atau udang yang ditanam di dalamnya.
6. Mengubah Zonasi Alami dan Tegakan Murni
Mangrove yang ditanam di pematang tambak “tidak dapat” membentuk tegakan murni karena konsep penanamannya adalah menumbuhkan mangrovenya mengikuti alur petakan di pematangnya. Hal ini berakibat pada ketidakmampuan mangrove tumbuh ke tengah tambak, untuk membentuk tegakan murni.
Kelebihan menanam mangrove di pematang tambak, yaitu:
1. Bagus Untuk Penghijauan Pantai
Sebagai penghijauan pantai, maka mangrove dapat ditanam di pematang tambak karena dapat menghijaukan kawasan pesisir yang gersang.
2. Menjadi Lokasi Ekowisata
Dengan adanya mangrove, maka area pertambakan akan menjadi lebih teduh, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai kawasan ekowisata yang dapat memberikan kenyamanan bagi wisatawan yang berkunjung, apalagi di siang hari.
3. Mudah Memberdayakan Masyarakat
Lokasi pemberdayaan masyarakat yang memanfaatkan mangrove menjadi aneka olahan jajanan, batik dan kopi mangrove, umumnya berada di sekitar area pertambakan. Mereka dapat dengan mudah memanfaatkan mangrove sebagai bahan baku olahan tersebut, karena mangrove tumbuh di belakang rumah mereka.
4. Akses Penanaman Lebih Mudah
Pada saat mendistribusikan bibit mangrove untuk penanaman, cukup menggunakan gerobak atau motor bukan perahu. Dengan demikian, maka kegiatan rehabilitasi mangrove di wilayah pesisir dapat berjalan lebih cepat, murah dan efisien.
5. Pemantauan Mangrove Juga Lebih Mudah
Hal ini dikarenakan sebaran mangrovenya hanya berada di sepanjang pematang tambak. Untuk itulah, maka penghitungan kelulushidupan mangrovenya dapat dilakukan dengan cepat dengan menyusuri pematang tambak.
Demikian tadi kekurangan dan kelebihan menanam mangrove di pematang tambak. Semoga bermanfaat.
(Sumber foto: koleksi pribadi).
Pemred di MANGROVEMAGZ. I am mangrovepreneur.