MANGROVEMAGZ. Bergabung bersama KeMANGTEER Jakarta menjadi sebuah “ketidaksengajaan” yang memberikan banyak pengalaman berharga. Berawal dari keinginan untuk mencoba hal baru, membuat pemuda-pemudi Jakarta bertemu dalam sebuah komunitas yang memiliki visi misi untuk melestarikan dan memberikan pengetahuan mengenai mangrove kepada masyarakat. Mempunyai latar belakang pendidikan dan pengalaman yang berbeda-beda, pada awalnya membuat kami kesulitan mengenal jenis mangrove dan pemanfaatannya.
Namun, seiring berjalannya waktu, di KeMANGTEER Jakarta kami mendapatkan banyak pengalaman dari proses menanam mangrove. Mulai dari menanam mangrove di guludan yang tidak perlu kotor-kotoran, menanam di area pantai yang pasirnya dipenuhi sampah plastik, menanam di daerah pesisir yang banyak kerang-kerang kecil, juga menanam di tambak berlumpur yang airnya setinggi dada orang dewasa.
Pengalaman tersebut mempertemukan kami dengan banyak “Pahlawan Mangrove” yang tanpa pamrih turut melestarikan hutan mangrove demi mengembalikan sabuk hijau pesisir. Mereka juga menyadarkan kami akan sebuah pengorbanan dan ketulusan untuk memberikan kontribusi nyata pada lingkungan dan pengetahuan kepada masyarakat pesisir akan pentingnya mangrove, bagi keberlangsungan hidup mereka di masa yang akan datang.
Mangrove atau yang biasa disebut bakau rupanya sudah cukup dikenal oleh masyarakat pesisir. Mereka mengetahui bahwa mangrove dapat menyelamatkan dari abrasi, badai, banjir rob serta dapat mengurangi intrusi air laut. Namun, belum banyak masyarakat yang mengetahui fungsi mangrove dari segi ekonomis, seperti olahan dodol, batik, sirup, dan berbagai makanan ringan yang dapat mereka jual untuk membantu meningkatkan perekonomian.
Saya dan rekan lain di KeMANGTEER Jakarta sepakat bahwa tongkat estafet untuk melestarikan mangrove perlu terus berlanjut. Pengetahuan akan mangrove diperlukan bukan hanya untuk masyarakat pesisir tetapi juga kepada seluruh masyarakat Indonesia yang merupakan negara dengan garis pantai terpanjang kedua di dunia, dan
negara dengan hutan mangrove terluas di dunia.
KeMANGTEER Jakarta sebagai agent of change ingin ikut melestarikan mangrove dan turut serta menjadi bagian yang menyebarluaskan pengetahuan mengenai mangrove. Saya dan rekan-rekan menyadari bahwa edukasi harus diberikan kepada semua khalayak sejak dini, agar mereka kelak dapat menjadi pahlawan-pahlawan mangrove.
Salah satu bentuk kontribusi KeMANGTEER Jakarta secara nyata pada hal tersebut dengan mengadakan KTGS (KeMANGTEER Goes To School) di Sekolah Rakyat Ancol 1 dan SMPN 261 Jakarta. Saya bisa melihat antusiasme besar dari siswa/siswi yang ada dengan cara mereka menyimak, bertanya, bahkan menjawab pertanyaan-pertanyaan kuis yang disediakan. Hal ini membuat saya merasa bangga dan bahagia karena Indonesia masih mempunyai banyak generasi muda yang tidak gagap pengetahuan dan tidak ragu untuk belajar hal-hal baru.
Pada tanggal 26 Februari 2017 diadakan acara KGTS puncak yaitu gabungan acara monitoring mangrove, penanaman mangrove, edukasi mangrove yang dilakukan oleh perwakilan siswa-siswi dua sekolah yang sebelumnya telah mengikuti KGTS. Acara ini juga dalam rangka memperingati Hari Peduli Sampah Nasional dan Hari Lahan Basah Sedunia di Ekowisata Mangrove, Pantai Indah Kapuk, Jakarta.
Siswa-siswi mengikuti kegiatan melihat jenis-jenis mangrove secara langsung, menanam mangrove dan juga membersihkan lahan mangrove dari gangguan hama. Semua kegiatan mereka lakukan dengan suka cita dan tanpa keraguan.
Mereka adalah kabar gembira karena kami optimis bahwa mangrove di Indonesia akan berkembang lebih pesat di masa yang akan datang dengan bantuan mereka. Saya amat bersyukur bisa bertemu mereka. Mereka bagaikan bibit mangrove yang kami tanam dengan pengetahuan. Mereka akan tumbuh kuat dan bergandengan layaknya akar-akar mangrove.
Kami titipkan mangrove Indonesia kepada generasi baru yang akan meneruskan perjuangan kami untuk mengembalikan dan melestarikan sabuk hijau pesisir. Di masa yang akan datang, kita semua akan menikmati hasil dari penanaman dan edukasi mangrove yang sudah kita mulai sejak saat ini. Kebahagiaan adalah melihat muda-mudi peduli untuk menanam mangrove, memelihara mangrove dan mengikuti kegiatan edukasi mangrove.
(Sumber foto: KeMANGTEER Jakarta).
KeMANGTEER Jakarta