MANGROVEMAGZ. Setelah tiga hari menerima materi dari para trainer dalam Pelatihan Penguatan Kearifan Lokal Masyarakat Pesisir Mimika, pada hari Minggu (7/6/15) para peserta mengunjungi kelompok Bina Citra Karya Wanita dan Srikandi Pantura di daerah Kelurahan Mangunharjo.
Di sana, para peserta melihat secara langsung berbagai macam motif batik mangrove dan aneka jajanan mangrove yang terbuat dari mangrove. Tak hanya itu, para peserta juga diajak mengunjungi bedeng yang berfungsi sebagai tempat pembibitan mangrove.
Bedeng dibuat untuk proses perbanyakan bibit, dikarenakan keterbatasan pohon indukan dalam menghasilkan buah mangrove. Hal ini perlu dilakukan untuk menjaga keberlangsungan regenerasi mangrove.
Kemudian, acara dilanjutkan dengan menyusuri tambak-tambak yang ada di belakang rumah kelompok Bina Citra Karya Wanita. Di sana terdapat gazebo cantik yang dibangun untuk bersantai bersama keluarga guna menikmati jajaran mangrove nan indah.
Indahnya gazebo mangrove di Mangunharjo, Semarang.
“Di sini, gazebo digunakan sebagai tempat sharing ilmu, rapat, dan taman baca bagi anak-anak,” ujar Ali Imron, ketua kelompok tani Mangunharjo.
Para peserta saling bertukar pengalaman dan cerita mengenai kondisi mangrove di Mangunharjo dan Papua.
“Banyak belajar dari Semarang, selepas dari sini, di Papua sendiri, nantinya juga akan dibuat gazebo yang berfungsi sebagai tempat sharing ilmu dan dijadikan sebagai ekowisata mangrove,” sebut salah satu koordinator peserta dari Papua.
“Kondisi mangrove di Mangunharjo telah mengalami kerusakan yang diakibatkan oleh pemanfaatan lahan yang tinggi bagi industri perikanan dengan pembuatan tambak-tambak ikan, yang tidak diimbangi dengan regenerasi ekosistem mangrove sebagai pelindung pantai. Akibatnya, umur tambak pendek dan industri perikanan kolaps,” jelas Ali.
Hariyadi, salah satu koordinator peserta dari Papua menuturkan bahwa kondisi mangrove di Mangunharjo kecil-kecil, tidak seperti mangrove di Papua.
“Di Papua, mangrove tumbuh bisa mencapai 20 – 50 meter. Mangrove di Papua tumbuh secara alami,” terangnya. “Oleh karena itu, diharapkan masyarakat Papua dapat menjaga ekosistem mangrove dan mampu mengelolanya dengan arif bijaksana,” pungkasnya.
(Sumber foto: dokumentasi pribadi).
Ordinary woman with extraordinary God.