MANGROVEMAGZ. Menurut Correl, et al. (1955), eksplorasi kandungan kimia tumbuhan mangrove sangat diperlukan untuk menemukan agen-agen terapi baru dan informasi ini sangatlah penting bagi masyarakat. Ada dua alasan penting perlunya studi kandungan kimia tumbuhan mangrove. Pertama, mangrove merupakan salah satu hutan tropis yang mudah berkembang dan belum banyak termanfaatkan. Kedua, aspek kimia tumbuhan mangrove sangat penting karena potensinya untuk mengembangkan agrokimia dan senyawa bernilai medis.
Beberapa senyawa metabolit baru-baru ini dengan struktur kimia dan tergolong salah satu diversitas dari ‘kelas-kelas kimia’ telah dikarakterisasi dari tumbuhan mangrove dan tumbuhan asosiasinya.
Diantara yang terbaru ditemukan adalah gugus substansi dari getah dan perekat sampai senyawa alkaloid dan saponin dan beberapa senyawa lainnya yang terkait dengan industri obat-obatan, seperti halnya: derivat benzoquinone, naphthoquinone, naphthopyrans, flavonoids, polyphenol, rotenone, flavoglican, sesquiterpene, di- dan triterpene, limonoids, minyak esensial, sterols, karbohidrat, o-metil inositol, gula, iridoid glikosida, alkaloid dan asam amino bebas, feromon, gibberellins, forbol ester, heterosiklik oksigen, senyawa sulfur, lemak dan hidrokarbon, alcohol alifatik rantai panjang dan lemak jenuh, asam lemak bebas termasuk PUFAs (asam lemak tak jenuh ganda).
Selain itu, mangrove kaya akan senyawa steroid, saponin, flavonoids dan tannin. Senyawa saponin dari tumbuhan adalah glikosida dari triterpene dan steroid, yang larut dalam air dan mempunyai kemampuan membentuk buih sabun bila dikocok di air.
Penggunaan saponin sebagai deterjen alam dan racun ikan telah dikenal oleh masyarakat tradisional. Sifat farmatikal yang berhubungan dengan obat Cina ‘ginseng’ merupakan atribut dari senyawa saponin. Saponin tumbuhan seperti halnya dioscin, bernilai komersial setelah ditemukan sebagai bahan untuk hormone steroid sintetis.
Mangrove mengandung obat
Siapa yang menyangka, di dalam tubuh mangrove Rhizophora terkandung khasiat obat yang sangat “dahsyat. Apabila kayunya direbus dengan air, air rebusan (ekstraknya) dapat digunakan sebagai obat pelangsing, anti mencret dan anti muntah.
Selanjutnya, cacahan kayunya bilamana ditempelkan pada luka yang baru, dapat juga menghentikan pendarahan. Tidak Rhizophora saja, bahkan spesies mangrove lainnya juga sangat bermanfaat karena berkhasiat obat bagi manusia.
Informasi di bawah ini, kami sarikan dari penelitian yang telah dilakukan oleh Suparpnaibol dan Kongsang Chai (1982); FAO (1985) yang tercantum dalam buku Modul Pendidikan lingkungan (59 halaman), ditulis oleh Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Mangrove tahun 2006.
Manfaat secara tradisi yang lain dari tumbuhan mangrove adalah sebagai sumber bahan obat-obatan. Beberapa jenis mangrove mengandung bahan aktif yang dapat menyembuhkan berbagai penyakit. Namun demikian, tanaman obat tradisional tersebut belum mendapat dukungan penelitian dan percobaan secara ilmiah.
Padahal, apabila dengan dukungan penelitian tersebut, pengumpulan beberapa jenis pohon mangrove yang memilki nilai pengobatan akan memberikan suatu sumber pendapatan tambahan yang bermanfaat bagi penduduk di sekitar hutan mangrove. (LPP Mangrove, 2006).
Berikut ini adalah berbagai khasiat obat yang terkandung dalam tubuh beberapa spesies mangrove menurut Suparpnaibol dan Kongsang Chai (1982); FAO (1985).
1. Rhizophora apiculata dan Rhizophora mucronata
Kayu direbus dengan air, air rebusan (ekstraknya) dapat digunakan sebagai obat pelangsing, anti mencret dan anti muntah. Cacahan kayunya bilamana ditempelkan pada luka yang baru, dapat menghentikan pendarahan. Lebih jauh, daun mudanya yang masih segar bilamana dikunyah dapat berguna sebagai homeostasis dan anti septik.
Penampakan mangrove jenis Rhizophora spp, yang khas dengan ciri akarnya berbentuk cakar ayam.
2. Ceriops tagal
Kulit kayunya sebagai obat pelangsing dan air rebusannya dapat digunakan untuk pembersih luka.
Masih dari genus Rhizophoracea, inilah Ceriops tagal yang buahnya hampir serupa dengan Rhizophora spp, namun berukuran lebih kecil.
3. Ceriops decandra
Kulit kayunya merupakan obat pelangsing yang kuat dengan rasa yang sedikit kurang enak. Digunakan secara oral, air ekstraknya bersifat anti mencret, anti muntah, dan anti pengaruh disentri. Cacahan kulit kayu dapat bersifat homeostasis.
Berbeda dengan Ceriops tagal, propagul Ceriops decandra nampak terlihat anti gravitasi.
4. Avicennia alba dan Avicennia officinalis
Galih kayu terasa sedikit asin dan dapat mempertahankan kebugaran tubuh secara umum. Apabila direbus bersama kulit kayu Cassia, air ekstraknya apabila diminum dapat mempercepat penghentian pendarahan pada menstruasi.
Mangrove jenis Avicennia spp sangat mudah dikenali dengan akarnya yang berbentuk seperti pensil.
5. Xylocarpus granatum dan Xylocarpus moluccensis
Bijinya dapat digunakan secara oral untuk menyembuhkan diare dan kolera. Air ekstraknya digunakan untuk pembersih luka.
Buah Xylocarpus granatum di pohonnya. Berakar pipih, jenis mangrove ini juga dikenal dengan Nyirih.
6. Excoecaria agallocha
Asap dari pembakaran kayunya digunakan untuk mengobati penyakit kusta. Galih kayunya mempunyai sifat anti perut kembung dan mengurangi getah bening. Serbuk yang basah bila ditempelkan pada kulit akan bersifat anti pyretic dan anti radang. Daunnya bersifat anti epilepsi bila digunakan secara oral.
Excoecaria agallocha bisa membutakan mata sementara, apabila getahnya terkena mata.
7. Clerodendrum inerme
Air ekstrak dari daunnya digunakan untuk pencuci muka luka dan anti parasit pada kulit. Daun kering yang masih segar dapat melindungi luka dari infeksi. Daunnya yang direndam dalam air hangat bilamana digunakan pada kulit yang terluka akan mengurangi peradangan.
Air ekstrak dari akar yang dikeringkan rasanya pahit, dapat digunakan untuk menyembuhkan pilek, radang hati, pembengkakan hati (hepatomegaly), pembengkakan limpa (splenomegaly), dan luka trauma.
Tergolong mangrove asosiasi, Clerodendrum inerme juga memiliki khasiat obat yang hebat.
8. Derris trifoliata
Batang, akar dan daunnya berperan sebagai obat pencuci perut dan dapat mengurangi pengaruh penyakit gizi pada anak-anak.
Termasuk mangrove asosiasi, di pesisir jenis ini terlihat mencolok dan mudah ditemukan karena bunganya yang berwarna keunguan.
9. Acanthus ilicifolius dan Acanthus ebracteatus
Mandi dari air ekstrak dari rebusan kulit kayu dan akarnya menolong dan mengurangi gejala flu, obat alergi pada kulit dan penyakit lainnya. Jika dimakan akan mengembalikan/menyembuhkan akibat penyakit cacar. Kulit kayu yang segar bila digunakan pada luka yang bernanah atau luka kronis akan mempercepat proses penyembuhannya.
Dicampur dengan jahe, campuran segarnya dapat digunakan untuk infeksi pada mata atau menyembuhkan penyalit malaria apabila dimakan. Bila kulit kayu yang segar dicampur dengan kunyit dan gula tebu, maka memiliki pengaruh anti radang.
Secara lokal, dapat digunakan untuk pengobatan haemorrhoids. Campuran segar tersebut bila dicampur dengan asam jawa dan madu dan diberikan secara oral dapat menormalkan kembali kondisi bibir.
Bisa juga dibuat teh, jenis Acanthus spp ini, ditemukan hidup menjalar di rawa mangrove dan sangat terkenal dengan durinya yang tajam.
10. Thespesia populnea
Kudis dapat diobati dengan menggunakan campuran buah dan daun segar yang dioleskan pada kulit yang terinfeksi. Air ekstrak dari kulit kayu digunakan untuk membersihkan luka kronis. Akar yang muda digunakan sebagai tonik.
Bunga kuningnya, menjadi ciri khas Thespesia populnea. Jenis ini juga termasuk mangrove asosiasi.
11. Hibiscus tiliaceus
Bunga segar direbus dengan susu segar dan digunakan ketika dingin untuk membersihkan infeksi pada lubang telinga.
Hampir serupa dengan Thespesia populnea, Hibiscus tiliaceus memiliki daun yang agak tipis, berkulit dan permukaan bawah berambut halus dan berwarna agak putih.
Demikian, informasi mengenai begitu hebatnya khasiat obat yang terkandung dalam tubuh mangrove. Semoga saja, di tahun-tahun mendatang, para peneliti dan perusahaan pembuat obat di negeri ini, akan bisa bekerja sama dalam memproduksi obat-obat mangrove berkualitas yang bisa dijual bebas untuk dikonsumsi masyarakat umum, agar fungsi dan manfaat mangrove semakin bisa dirasakan oleh masyarakat, sekaligus sebagai sebuah usaha untuk mempopulerkan dan mendekatkan fungsi dan manfaat mangrove kepada masyarakat kita.
(Sumber foto: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12).
Admin MANGROVEMAGZ | Majalah Mangrover Indonesia