HOME > ANAK > Boiga, Ular Mangrove “Bercincin” Emas

Boiga, Ular Mangrove “Bercincin” Emas

MANGROVEMAGZ. Saat kita mangroving ke hutan mangrove, selain menikmati keindahan flora dan faunanya, jangan lupa untuk selalu waspada menyiapkan segala sesuatunya agar perjalanan kita menjadi menyenangkan. Untuk perlindungan diri misalnya, sediakan topi, sun block, sepatu lumpur (bila perlu), lotion anti nyamuk, air minum dan peralatan lainnya yang mendukung, sehingga kita terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.

Saat panas menyengat, topi dan sun block, akan melindungi kita dari sengatan matahari yang menerjang kulit kita. Saat mangroving lewat batas pukul 15.00 WIB, lotion anti nyamuk juga akan melindungi kita dari gigitan si Nyamuk nakal, yang mulai beroperasi disore hingga malam hari. Selanjutnya, air minum beberapa botol, juga bisa melindungi tubuh kita dari dehidrasi yang terkadang bisa menyebabkan terganggunya sirkulasi air di tubuh kita.

Pun, saat peralatan sudah lengkap kita bawa dan siapkan, jangan lupa untuk selalu berhati-hati melihat sekeliling kita, ketika mulai memasuki hutan mangrove yang terkenal dengan keanekaragaman tumbuhan dan binatangnya.

Ular Mangrove (UM), adalah satu jenis binatang yang patut diwaspadai. Kenapa demikian? Karena walaupun memiliki warna tubuh hitam bergaris kuning yang sangat menarik, namun dia memiliki bisa yang lumayan berbahaya. Nah, untuk mengetahui lebih lanjut mengenainya, berikut ini sudah kami rangkum informasi tentang UM dari berbagai sumber.

Salah satu jenis ular yang hidup di mangrove adalah UM, bernama latin Boiga dendrophila yang dalam Bahasa Inggris dikenal sebagai gold-ringed cat snake (ular bercincin emas) atau mangrove snake dan ular tiung cincin emas dalam Bahasa Melayu.

Ular ini merupakan salah satu jenis Boiga terbesar yang memiliki panjang rata-rata mencapai 1.8 – 2.5 m. Boiga memiliki kadar racun sedang karena beberapa korban gigitan ular ini, belum pernah dilaporkan sampai menyebabkan luka yang serius.

Ular mangrove jenis Boiga banyak dipelihara manusia. Panjangnya bisa sampai 2,5 m!

Walaupun bernama UM yang terindikasi hidup di hutan mangrove, ternyata mereka juga banyak ditemukan di hutan hujan tropis. Distribusinya sangat luas, mulai dari Indonesia (Bangka, Belitung, Kalimantan, Jawa, Sulawesi, Kepulauan Riau dan Sumatra), India, Semenanjung Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam, Kamboja, dan Kepulauan Filipina (Panay).

Ular ini bersifat nokturnal yang aktif di malam hari dan sangat agresif. Walaupun banyak dipelihara oleh manusia, namun sifat agresifnya masih sangat terasa. UM mudah stres dan akan menolak makanan dalam jangka waktu yang lama apabila merasa terganggu.

Saat siang hari, mangrove snake bergelantungan di ranting pepohonan mangrove. Hati-hati, jika mangroving. Walaupun cantik, tapi Boiga terkenal agresif!

UM menjadikan hutan mangrove di sekitar pinggiran sungai sebagai habitatnya. Pada siang hari, ular ini ditemukan bergerak menggantung di cabang pepohonan mangrove, tapi di saat malam datang, dia akan aktif bergerak ke tanah dan memangsa vertebrata, seperti binatang pengerat, burung kecil termasuk telurnya, katak, kelelawar dan bahkan ular. Boiga juga termasuk perenang yang mahir!

Warna Boiga sangat indah. Warna hitam di sekujur tubuhnya diselingi dengan garis kuning-emas melintang. Tenggorokannya berwarna kuning. Pada bagian bawah tubuhnya, berwarna hitam atau kebiruan, warna seragam atau berbintik-bintik kuning.

Meskipun Boiga mungkin tampak cukup jinak, tapi ular ini tidak untuk didekati karena sering tak terduga temperamennya. Nah, bagi Anda yang suka mangroving, sebaiknya hati-hati, ya. Apabila mangroving ke hutan mangrove, sebaiknya berombongan agar bisa saling menjaga dan mengingatkan jika melihat UM. Atau, pemandu yang expert mengenai ular, bisa juga Anda ajak untuk menemani, agar mengurangi resiko terjadinya gigitan Boiga. Happy mangroving!

(Sumber artikel: 1, 2/Sumber foto: 1, 2, 3).

Open chat
1
Salam MANGROVER! Halo, ada yang bisa kami bantu?