MANGROVEMAGZ. Kegiatan apa yang telah kamu lakukan untuk menciptakan dunia lebih hijau lagi? Kali ini, ada inspirasi liputan mengenai kegiatan penanaman mangrove di Desa Bonang, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah (22/4/16). Kegiatan ini merupakan hasil kerja sama CV. KeSEMaT Mangrove Indonesia (CV. KeMANGI) dan PT. Pembangkit Jawa Bali (PT. PJB) Rembang yang sekaligus menjadi ajang perayaan Hari Bumi yang ke-46. Nama acaranya adalah Mangrove For Earth (Mangrove Untuk Bumi).
Penanaman mangrove yang dilaksanakan di Pantai Bonang pada pukul 07.30 – 11.30 WIB ini dihadiri oleh ratusan orang peserta yang terdiri dari berbagai instansi terkait dan siswa/i di sekitar Desa Bonang.
Hadir dalam kegiatan ini, yaitu: General Manager PT. PJB Rembang, Jakfar Sadiq; Direktur Operational II Pembangkit Jawa Bali, Miftahul Jannah; Wakil Bupati Rembang, Bayu Andriyanto; Kepala Divisi PT. PLN Regional Jawa Tengah, Rubadi; Kapolres Kabupaten Rembang, Prananda S.; Dandim Kabupaten Rembang, Letkol Darmawan; Dinas Kelautan dan Perikanan Rembang, Sudarman; Badan Lingkungan Hidup Rembang, Purwadi Samsi; Dinas Pariwisata Rembang, Muntoha; Camat Lasem, Kukuh; Camat Sluke, Mardiyanto; Kepala Desa Bonang, Syaiful Shodiqin; Pimpinan Pondok Pesantren Sunan Bonang, Ki Haji Abdul Rozak; Ketua Kelompok Tani Mangrove Perintis Sejahtera, Alimin; Siswa/i SMPN 1 Lasem, SMPN 2 Lasem, MTS Sunan Bonang, KeSEMaT, Yayasan IKAMaT dan KeMANGTEER.
Acara ini merupakan kegiatan puncak dari rangkaian acara sebelumnya, yaitu Program Rehabilitasi Mangrove dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Bonang, Rembang, Jawa Tengah (18/4/16).
Jenis mangrove yang ditanam adalah Avicennia sp. dengan jumlah bibit yang ditanam sebanyak 18.709 bibit. Jumlah bibit yang ditanam memiliki filosofi jumlah prediksi produksi GWh PLTU Rembang sejak tanggal pengoperasiannya di tahun 2011 hingga 31 Desember 2016.
“Api-api yang ditanam karena kondisi substrat lumpur yang mendominasi di lokasi penanaman, yang sebelum pelaksanaan penanaman telah dilakukan studi awal oleh KeSEMaT, CV. KeMANGI dan Yayasan IKAMaT,” ujar M. Faisal R. selaku Dirut Yayasan IKAMaT yang turut hadir di acara ini.
Rohmat Kuslarsono dalam sambutannya mengungkapkan bahwa manfaat mangrove yang ditanam saat ini, nantinya akan memberikan manfaat bagi masyarakat di Desa Bonang dan akan menjadi bekal bagi anak cucu kelak, baik bermanfaat sebagai ekologi, ekonomi, dan sosial.
PT. PJB Rembang yang didukung oleh Tim CSR melalui program-programnya berkomitmen dan terus mengembangkan pengelolaan dan perlindungan lingkungan. Berbagai kegiatan CSR yang telah dilaksanakan oleh PT. PJB Rembang.
Dalam sambutannya, Jakfar Sadiq juga mengungkapkan bahwa di tahun berikutnya, PT. PJB Rembang akan mengembangkan produk olahan terasi, kue tradisional, dan batik serta melaksanakan pelatihan teknik pengemasan produk dan pemasarannya, baik melalui media konvensional maupun media online. Dia juga akan bekerja sama dengan Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Rembang dalam pelatihan teknisi las dan ac, program pengolahan sampah, dan program beasiswa bagi siswa/i Rembang. Hal tersebut merupakan wujud nyata kepedulian PT. PJB Rembang.
Jakfar juga berharap mangrove yang ditanam nantinya dapat tumbuh dengan baik dan kedepannya dapat diolah menjadi berbagai macam produk olahan, seperti jajanan dan batik mangrove, karena di Rembang terdapat usaha batik, maka diharapkan batik mangrove nantinya dapat dikembangkan di Kabupaten Rembang.
“Selain itu, dengan adanya ekosistem mangrove, juga dapat dijadikan sebagai destinasi wisata bagi Kabupaten Rembang, sehingga dapat menambah pemasukan bagi Kabupaten Rembang,” ungkapnya.
Alimin selaku Ketua Kelompok Tani Mangrove Perintis Sejahtera mengungkapkan bahwa tiap tahun di Desa Bonang terdapat bantuan bibit mangrove.
“Tahun 2014, kami juga menerima bibit dari BLH sebanyak 17.000 bibit. Namun, karena faktor ombak yang besar, mengakibatkan bibit mangrove hilang. Mangrove yang ditanam pun memiliki spesies yang sama, yaitu Api-api, begitu masyarakat lokal menyebutnya. Selain itu, kondisi lapangan juga sulit karena ketinggian lumpur dapat mencapai pinggang orang dewasa,” jelasnya.
Alimin menambahkan bahwa di Desa Bonang sejak tahun 1985 telah mengalami abrasi. Dengan adanya mangrove di sekitar Pantai Bonang, maka akan dapat melindungi rumah-rumah nelayan dari angin kencang di musim barat.
Kelompok Tani Mangrove Perintis Sejahtera saat ini memiliki 65 orang anggota yang semuanya merupakan masyarakat nelayan. Pekerjaan utamanya, yaitu sebagai nelayan, namun jika ada kegiatan rehabilitasi, seperti yang dilakukan oleh CV. KeMANGI dan PT. PJB Rembang ini, maka mereka siap membantu.
Api semangat untuk menghijaukan bumi-pun tidak hanya datang dari dinas dan masyarakat sekitar. Putri, Annisa, dan Indah sebagai siswa/i kelas 8 dari SMPN 2 Lasem mengungkapkan dirinya sangat senang bisa turut serta dalam kegiatan rehabilitasi mangrove di desanya. Hal ini belum pernah mereka lakukan.
“Saya tahunya ada tumbuhan mangrove dari jembatan merah yang lokasinya tidak jauh dari rumah Pak Suyadi yang biasa disebut sebagai Profesor Mangrove. Mangrove dapat melindungi pantai dari abrasi dan bisa diolah makanan tapi kami belum pernah merasakan olahan mangrove,” kata Putri senang.
(Sumber foto: dokumentasi pribadi/Cahyadi A. K.).
Ordinary woman with extraordinary God.