MANGROVEMAGZ. Kali ini, kami hadirkan bahasan tentang Kucing Mangrove atau Kucing Bakau yang hanya berhabitat di hutan mangrove. Dia endemik di sana, dan menghabiskan seluruh hidupnya bergantung dengan hasil tangkapannya berupa ikan di rawa.
Kucing yang ukuran tubuhnya dua kali lebih besar dari kucing rumah ini, berenang, menyelam, menangkap ikan dan memakannya, sehingga dia disebut sebagai Fishing Cat.
Habitat Fishing Cat adalah daerah-daerah berlahan basah, seperti rawa, daerah aliran sungai, hutan mangrove dan daerah pasang surut di tepi pantai. Nama ilmiahnya Prionailurus viverrinus. Klasifikasi ilmiahnya adalah: Kerajaan: Animalia; Filum: Chordata; Kelas Mammalia; Ordo: Karnivora; Famili: Felidae; Genus: Prionailurus; Spesies: Prionailurus viverrinus.
Kucing ini benar-benar tak takut air! Jangan bayangkan seperti kucing rumahan yang “keder” begitu terciprat benda cair itu, kucing ini bahkan menyelam mencari ikan, demi mempertahankan hidupnya.
Prionailurus viverrinus disebut juga sebagai Kucing Bakau. Menurut Wikipedia, kucing ini panjang tubuhnya mencapai 57-78 cm dengan ekor sepanjang 20-30 cm dan berat mencapai 5-16 kg.
Menurut beberapa sumber di internet, selain makan ikan, dia juga memangsa katak, unggas-air, dan udang, serta binatang darat, seperti tikus, burung, ular, dan bahkan anak rusa.
Dapat dijumpai dimanakah Kucing Mangrove, ini? Si Kucing tersebar di Asia Selatan dan Asia Tenggara termasuk Indonesia. Daerah sebarannya mulai dari Bangladesh, Bhutan, Kambodia, India, Indonesia, Laos, Myanmar, Nepal, Sri Lanka, Thailand, dan Vietnam.
Di Indonesia, Kucing Bakau dapat dijumpai di Jawa mulai dari Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur, meskipun hanya pada lokasi-lokasi tertentu.
Beberapa pemerhati Kucing Mangrove, mendedikasikan dirinya untuk membuat website khusus tentang kucing ini. Satu diantaranya adalah http://www.fishing-cat.wild-cat.org, yang banyak memberikan informasi mengenai keberadaannya di bumi.
Menurut website tersebut, Kucing Mangrove sudah terekam keberadaannya di Jawa Barat, Indonesia sejak tahun 1936, yang ditemukan oleh ahli zoologi Belanda, bernama Henri J. V. Sody. Informasi terbaru, Kucing Bakau ditemukan di Indramayu dan Taman Nasional Ujung Kulon pada survei tahun 1993 – 1994. Dengan demikian, keberadaannya di Indonesia, sampai saat ini masih bertahan.
Saking terkenalnya Kucing Mangrove, bahkan negara Vietnam pernah mengeluarkan perangko khusus tentang kucing ini. Selain bertujuan untuk memperkenalkan keberadaan si Kucing di negara tersebut, juga sebagai cara pemerintah Vietnam dan WWF untuk melindungi populasi dan habitatnya.
Apabila diperhatikan, bulu kucing ini sangat indah, lho. Bulunya berwarna abu-abu hijau zaitun dengan pola totol hitam yang membentuk garis membujur di sepanjang tubuh. Bulu bagian bawah berwarna putih dan bagian belakang telinga berwarna hitam.
Sesuai dengan habitat yang didiaminya, jari-jari Kucing Bakau juga memiliki semacam selaput. Selaput ini, tentu saja mendukung kemampuan berenang dan menyelamnya.
Dibalik keindahan morfologinya, sayangnya Kucing Mangrove terdaftar sebagai Endangered dalam IUCN Redlist dan CITES Apendiks II. Di Indonesia, Kucing Bakau ini, juga termasuk dalam satwa yang dilindungi berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 1999.
Mau tahu penyebab menurunnya populasi Kucing Mangrove? Ancaman utama kelestariannya adalah berkurangnya lahan basah, seperti hutan mangrove akibat dikonversi menjadi lahan pertanian, tambak, dan pemukiman manusia.
Nah, apabila kita mau menyelamatkan Kucing Mangrove, yuk bantu dengan cara tidak menebang pohon mangrove. Ingat, bahwa hutan rawa di pesisir ini, tempat berkembangbiaknya kucing ini, yang apabila terus ditebang, maka juga akan mengancam kelestariannya di masa mendatang.
Selain itu, apabila menemukan Kucing Mangrove, mohon tidak memeliharanya sebagai hewan peliharaan di rumah, ya. Kenapa? Selain karena fauna ini telah langka, juga karena kucing ini memang bukan untuk dipelihara, melainkan untuk dibebaskan hidup di alam mangrove agar berkembang biak dan populasinya semakin meningkat. Mari bersama, selamatkan Kucing Mangrove!
(Sumber foto: 1, 2, 3, 4, 5, 6).
Admin MANGROVEMAGZ | Majalah Mangrover Indonesia