Sayangnya, fungsi yang disebutkan di atas, saat ini terganggu oleh aktivitas manusia, yaitu pembuangan sampah secara sembarangan. Belum banyak orang mengerti bahwa aktivitas tersebut dapat membuat akar mangrove di pesisir tertutup oleh sampah (terutama sampah plastik) sehingga pertumbuhannya terganggu, bahkan bisa mati!
Sampah di mangrove, kebanyakan berasal dari sampah rumah tangga, yang dibuang warga ke sungai dan berakhir di muara, tempat tinggal mangrove. Untuk itulah, hutan mangrove “menyimpan” berbagai macam jenis sampah.
Saat saya berkunjung ke salah satu kawasan mangrove di Untung Jawa, Pulau Seribu, Jakarta, saya menemukan banyak sekali sampah yang mengambang dan nyangkut disela-sela akar Rhizhopora. Sampah itu dari beragam jenis, mulai dari plastik, gabus, pecahan kaca, dan berbagai macam makanan-sisa.
Seperti yang sudah saya informasikan di atas, menurut informasi dari warga sekitar, ternyata, semua sampah ini berasal dari aktivitas manusia yang membuang sampah sembarangan ke sungai, laut, maupun di mangrove itu sendiri. Jika membuang sampah di sungai, tentu akan bermuara ke laut, dan masuk ke ekosistem mangrove, bukan?
Saat warga membuang sampah ke laut, pada saat pasang, sampah tersebut akan mengarah ke daratan terbawa arus, yang di saat surut, sampah tak kembali ke laut, melainkan tersangkut ke akar-akar mangrove.
Nah, yang saya tidak habis pikir adalah di Probolinggo, ada sampah yang lain daripada yang lain, yaitu kasur. Kasur? Iya. Kasur ini berada tepat di akar-akar mangrove Rhizophora sp. Bagaimana bisa kasur sebesar ini tergeletak disana? Entahlah, yang jelas ini sudah sangat ekstrim bagi saya. Sampah plastik saja sudah sangat mengganggu pertumbuhan mangrove, apalagi sampah sebesar ini!
Lalu, bagaimana cara membantu mengurangi sampah-sampah itu? Sangat mudah! Jangan membuang sampah dalam bentuk apapun ke sungai maupun ke laut. Karena jika kita membuang sampah ke sungai dan laut, maka ujung-ujungnya mangrove-lah yang akan jadi korbannya.
Jika sedang berkunjung ke hutan mangrove dan menemukan “bayi” mangrove yang tersangkut oleh sampah, ada baiknya kita langsung membersihkan dari jeratan sampah yang bisa mengganggu pertumbuhannya. Untuk menyelamatkan mangrove, memang tidak hanya dengan cara menanam saja. Lebih dari itu, kita juga wajib menjaga dan merawatnya.
Nah, itu tadi jenis-jenis sampah yang “hinggap” di kawasan mangrove. Jika Anda pernah menemukan jenis sampah lainnya, bagikan di kolom komentar, ya!
(Sumber foto: dokumentasi pribadi).
Pemred di MANGROVEMAGZ. I am mangrovepreneur.