MANGROVEMAGZ. Bagi Anda yang sering berselancar di situs berbagi video YouTube, mungkin masih belum begitu akrab dengan yang satu ini, “Kabar Mangrove” (KM). Padahal, KM menyuguhkan tayangan mangrove-informatif berbalut seni sinematografi nan menawan yang disajikan sangat menarik. Apakah KM? Ini adalah sebuah mini seri yang diproduksi oleh Yayasan IKAMaT, yang rencananya akan diproduksi lima sekuel (saat ini baru rilis tiga sekuel – red).
Mengisahkan tentang kondisi pesisir dan mangrove di Pantura Jawa, KM menceritakan tentang lima daerah yang memiliki tingkat kerusakan pesisir yang cukup tinggi, yakni di Demak, Probolinggo, Pati, Kendal, dan Gresik.
Digarap oleh sutradara muda, Rohmat Kuslarsono, tayangan ini dibuat dengan sangat apik. Tak hanya sebagai sutradaranya, namun Rohmat, begitu dia akrab disapa, juga berperan sebagai kamerawan, penyunting gambar dan ilustrator musiknya.
“Saya dibantu juga oleh Mas Aris, Ganis dan Faisal dalam pengerjaan naskah dan materinya. Jadi, sangat terbantu sekali dalam proses produksinya,” jelasnya.
Tak hanya mengabarkan mangrove, namun KM juga mengisahkan tentang individu yang hidup di sekitar mangrove, seperti simbiosis yang terjadi di mangrove, mangrove sebagai penyedia oksigen, hewan yang berkembang biak di dalamnya, dan masih banyak lagi.
Disampaikan oleh Muhammad Faisal Rachmansyah, selaku Direktur Yayasan IKAMaT sekaligus penanggung jawab produksi KM, bahwa program kampanye mangrove melalui media video ini dibuat sebagai sarana publikasi penggalian potensi mangrove dan pesisir dalam arti luas.
“Kondisi mangrove di Pantura Jawa cukup memprihatinkan sehingga diperlukan adanya kebijakan dan pendampingan masyarakat dari semua pemangku kebijakan. Harapannya adalah, semoga KM ini dapat menjadi media publikasi mangrove yang informatif dan bermanfaat bagi semua pemangku kebijakan,” ujar pria lulusan Ilmu Kelautan UNDIP ini.
Terkonsep dalam lima episode yang berlokasi di lima tempat yang berbeda, saat ini KM sudah memasuki episode ke-3. Episode pertama hingga kelima, berturut-turut mengisahkan tentang kondisi mangrove di Kab. Probolinggo, Kab. Gresik, Kab. Pati, Kab. Demak dan Kab. Kendal. Episode ke-4 dan ke-5, rencananya akan segera rilis dalam waktu dekat ini.
Episode Pertama
Probolinggo sebagai salah satu daerah di pesisir di Jawa Timur memiliki potensi dalam bidang kelautan dan perikanan, sekaligus juga memiliki beberapa permasalahan yang dihadapi. Berdasarkan informasi mengenai rencana penanganan kerusakan pantai utara Jawa, kerusakan mangrove di Jawa Timur, yaitu seluas 9.393,49 ha dengan kriteria rusak sekitar 9.049,68 ha dan rusak berat sekitar 343.81 ha (Yayasan IKAMaT, 2015).
Sementara itu, berdasarkan informasi dari Kementerian Kelautan dan Perikanan tahun 2014, luas dan panjang abrasi pantai di Kabupaten Probolinggo tercatat 27,77 ha untuk daerah luas abrasi dan 12,41 km untuk daerah panjang abrasi.
Mendengar Mangrove Gresik
Tercatat, Kabupaten Gresik memiliki kerusakan pesisir yang cukup parah apabila dibandingkan dengan Kabupaten Probolinggo. Menurut data dari Kementerian Kelautan dan Perikanan tahun 2014, luasan daerah abrasi di Kabupaten Gresik mencapai 969,80 ha dan panjang daerah abrasi 62,77 ha.
Mendengar Mangrove, salah satu seri Kabar Mangrove.
Episode ke-2, bertajuk “Mendengar Mangrove” memiliki durasi 3 menit 19 detik. Video yang mengisahkan tentang kondisi mangrove di Kabupaten Gresik ini, menceritakan tentang perjuangan masyarakat Kab. Gresik dalam membangun kembali mangrove-nya yang telah rusak akibat pembukaan tambak ikan Bandeng. Untuk lebih lengkapnya, Anda bisa melihat video di bawah ini:
Pati Terabrasi
Terdapat beberapa kecamatan yang memiliki daerah abrasi di Kabupaten Pati. Diketahui bahwa Kecamatan Batangan mengalamai abrasi seluas 17,19 ha dan akresi seluas 376,09 ha dengan luas kerusakan pantai di Kabupaten Pati seluas 514,99 ha (abrasi) dan 1.458,26 ha (akresi). Begitu pula yang terjadi di sepanjang pesisir Kecamatan Tayu, Kec. Margoyoso, Kec. Wedarijaksa dan Kec. Trangkil (Yayasan IKAMaT, 2015).
Harapan Mangrove
Disampaikan oleh Rohmat bahwa Kabupaten Gresik dan Kabupaten Pati merupakan salah dua daerah dengan tingkat kerusakan terparah.
“Hal tersebut diakibatkan oleh adanya konversi mangrove menjadi lahan tambak, seperti bandeng, udang, dan garam,” ujar pemuda asal Solo yang sudah langganan membuat film dokumenter mangrove dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Jakarta dan Japan International Cooperation Agency (JICA), Jepang, ini.
Kondisi Mangrove di Kabupaten Pati.
“Dengan adanya KM ini, diharapkan masyarakat bisa semakin peduli terhadap lingkungan dan mampu menambah wawasan dan informasi tentang keadaan ekosistem pesisir di Pantura Jawa. Bukan hanya sekedar meng-ekspose kerusakan atau permasalahan di pesisir, namun KM melalui medianya berupa video, diharapkan mampu menyuguhkan permasalahan-permasalahan tersebut agar dapat dinikmati dengan lebih indah dan penuh unsur seni,” pungkasnya.
(Sumber foto: Rohmat Kuslarsono).
Traveller, love nature.